
Setelah pembentukan panitia,
maka semua anggota panitia segera bekerja sesuai dengan tugasnya. Langkah awal
adalah mengumpulkan karya seni rupa dari semua siswa berupa karya seni rupa,
baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Selanjutnya, karya dibuat daftarnya
sehingga memudahkan untuk membuat katalog yang berisi nama pembuat karya, judul
karya, ukuran, teknik dan media yang dipakai untuk membuat karya.
Selanjutnya , menyiapkan
ruang pameran. Ruang pameran harus ditata agar dapat memberikan suasana nyaman.
Selain itu, usahakan komunikasi antara pengunjung dengan penyelenggara pameran
dapat berjalan dengan baik.
Jalur lalu lintas dalam ruang
pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan membedakan pintu masuk dan pintu
keluar. Hal ini memudahkan mobilisasi pengunjung dalam pameran tersebut.

Penyelenggaraan pameran perlu dipublikasikan lewat pengumuman yang
ditempel di papan pengumuman atau menggunakan spanduk yang dipasang di tempat
yang strategis.
Bentuk dokumentasi dapat
berupa catatan jumlah pengunjung pameran, pesan, kesan, atau saran pengunjung.
Oleh karena itu, perlu adanya buku tamu yang disediakan d: dekat pintu masuk
clan dijaga oleh petugas. Pesan, kesan, clan saran pengunjung dapat ditampung
pada buku khusus yang diletakkan di atas meja dekat pintu keluar yang juga
dijaga oleh penjaga. Dokumentasi ini dapat menjadi bahan evaluasi atas
pelaksanaan pameran.
Pada saat yang telah
ditetapkan, pameran dibuka secara resmi. Pembukaannya dapat berupa kata pengantar atau
sambutan dan kepala sekolah atau yang mewakili. Dapat pula dimeriahkan dengan
hiburan berupa musik, teater, atau tari.
Kegiatan pameran dapat
ditutup dengan diskusi dan mendatangkan para kritikus, seniman, ataupun
pengamat serta pemerhati seni rupa. Tujuan diskusi adalah untuk menambah
wawasan akan seni rupa. Selain itu, kegiatan tersebut dapat menjadi evaluasi
terhadap pelaksanaan pameran ataupun ajang kritik terhadap karya-karya yang
baru saja dipamerkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar